Wednesday, 30 May 2018

Konsepsi "Indonesia Raya" yang Sebenarnya

Konsepsi "Indonesia Raya" yang Sebenarnya


Kita umumnya mengenali “Indonesia Raya” adalah lagu kebangsaan Indonesia. Tetapi siapa sangka kalau “Indonesia Raya” atau “Greater Indonesia” adalah sebuah konsepsi Ideologis Pan-Malaya. Paham ini bertujuan untuk membentuk satu pemerintahan tunggal yang menyatukan seluruh Ras Melayu di Asia Tenggara. Paham ini bertujuan untuk menyatukan wilayah Dutch East Indies (Indonesia) dan British Malaya (Malaysia) kedalam satu pemerintahan tunggal. Paham ini didukung oleh mahasiswa dan alumni dari Universiti Pendidikan Sultan Idris, dan seseorang dari Sumatera yakni Muhammad Yamin serta seorang Jawa yakni Soekarno


Paham Pan-Melayu ini berdasarkan kesamaan ras, bahasa, agama, dan budaya dari kelompok etnis di kepulauan Nusantara. Tujuannya satu, membangkitkan kembali kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.

Spoiler for "Ras Melayu":


Pada 1920-an, paham ini berkembang tumbuh di Hindia Belanda, khususnya diantara intelektual pribumi Indonesia. Di Malaysia, paham ini didukung oleh Kesatuan Muda Melayu yang dipimpin oleh  Ibrahim Yaacob. Tetapi, paham ini lebih berkembang di Indonesia karena semangat nasionalismenya rakyat Indonesia yang tinggi.




Pada masa penjajahan Jepang, para pendukung ide ini berkooperasi dengan Jepanguntuk membentuk menyatukan bekas kekuasaan British Malaya dan Dutch East Indies. Ibrahim Yacob menggelorakan ide ini di Malaya , sementara itu Soekarno dan Hatta membumikan ini di Jawa dan Sumatera.



Tetapi Jepang kalah Perang Dunia II, Inggris dan Belanda ingin kembali menguasai daerah jajahannya lagi. Untung bagi Indonesia, Soekarno dan Hatta atas dorongan Golongan Muda bisa cepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sementara di Malaysia, gerakan ini pudar. Pendukung paham Greater Indonesia di Malaya dianggap sebagai “pengkhianat bangsa” karena telah berkolaborasi dengan Jepang.



Pada era 1950-an, Soekarno memperoleh penuh kekuasaan di Indonesia. Soekarno adalah penentang utama Inggris yang masih mencengkeram Malaya. Soekarno menganggap bahwa Federasi Malaysia adalah negara boneka Inggris. Maka dari itu, Soekarno ingin “membebaskan” rakyat Malaya dari Inggris melalui Operasi Dwikora. Namun, Operasi Dwikora pada dasarnya adalah ingin menganeksasi wilayah Malaysia ke dalam Republik Indonesia untuk mewujudkan paham Indonesia Raya ini. Pada akhirnya, operasi Dwikora dihentikan karena dampak dari Gerakan 30 September. Soekarno lengser, kemudian Soeharto mengambil alih situasi dan Konsepsi Indonesia Raya tidak pernah terwujud.



Apabila gerakan ini berhasil, inilah profil Negara Kesatuan Republik Indonesia Raya

Konsepsi "Indonesia Raya" yang Sebenarnya


Ibukota : Jakarta
Populasi : 293,8 juta
PDB Perkapita 2018 (PPP) : $ 35,105
Bahasa Resmi : Melayu
Agama : Islam, Nasrani, Hindu, Budha, Konghucu, dll.




0 comments:

Post a Comment