Dulu Madrid Menang Terus Karena Sering Dibantu
Perlu diketahui salah satu pendiri RM adalah Padros Brother yang berasal dari Barcelona. Awalnya, RM bernama Madrid CF kemudian berubah menjadi Real (Royal) Madrid karena pemberian gelar “REAL” kepada klub ini pada tahun 1920. Hubungan anatara RM dan pemerintahan Spanyol dikatakan akur mulai dari zaman Miguel Primo de Rivera sampai sekarang. RM dan pemerintahan Spanyol juga memiliki pandangan politik yang notabene sama. Mereka orang di daerah ibukota termasuk Suku Kastilla yang sudah menjadi musuh bebuyutan Suku Katalan dan suku-suku lain sejak dahulu kala. Terkadang para suporter RM garis keras (Ultras Sur) menyanyikan lagu nasional Spanyol ketika RM sedang bermain.
Hubungan Barcelona Dengan Pemerintahan Spanyol
Setiap aspek pasti dijadiin alasan untuk musuhan seperti aspek ekonomi yang memang hampir sumber pendapatan terbesar Spanyol itu dari Barcelona, tapi gak harus musuhan juga jika masalah seperti ini. Berikut beberapa masalah mereka berdua:
Pembunuhan Josep Sunyol
Perlu diketahui pembunuhan ini murni masalah politik tapi namanya juga rival pasti akan selalu dikaitkan dengan sepakbola oleh para pendukung masing-masing klub. Ketika malam sebelum di Via Laietana ada pertunjukan musik yang dihadiri oleh pendukung Jendral Franco. Nahh tiba-tiba ada segerombolan Partai Nasionalis yang menyanyikan lagu terlarang, El Cant de la Senyera. Tanpa alasan yang jelas tiba-tiba para pendukung Franco menangkap Sunyol yang notabene merupakan oposisi dari Franco. Sunyol pun disiksa dan dibuang ke daerah Girona kemudian dibunuh. Masalah ini memang tidak ada unsur sepakbola nya, tapi kebanyakan orang sudah termakan dengan masalah ini.
Kemenangan 11-1 RM atas Barcelona
El Clasico tiba, para dedemit pun dengan luwesnya mengeluarkan jargon mereka. Kalo kalah juga jargon yang sama “Yang penting enggak kalah 1-11”. Perlu diketahui kekalahan Barcelona ini tepatnya terjadi di ajang Copa del Generalisimo atau sekarang Copa Del Rey. Sudah seperti format yang sekarang setiap pertandingan diadakan 2 leg kecuali final. Di leg 1, Barca sudah menang 3-0 di Les Cort, namun di Leg 2 terbantai 1-11 di Estadio Chamartin, kandang RM. Sekarang banyak spekulasi mengenai kekalahan ini. Berikut penjelasan mengenai berbagai spekulasi yang beredar sekarang:
Kejayaan RM Mengangkat 5 Trofi European Cup Berturut-Turut
Konspirasi yang beredar tentang hal ini 11-12 dengan masalah yang di atas karena melibatkan Jenderal Franco. Kemenangan 6 kali EC oleh RM zaman Franco emang banyak gosip yang tersiar bahwa Franco membantu RM dalam meraih 6 gelar itu. Hal ini belum diketahui secara pasti mengenai RM yang menggunakan kekuasaan Franco untuk meraih itu atau Franco yang menggunakan RM sebagai alat propaganda di kekuasaannya, sangat belum pasti.
Dalam masalah skuat RM emang sangatlah bagus dan brilian terlebih lagi mereka mempunyai Di Stefano, yang lagi-lagi menjadi salah satu incaran Barcelona yang gagal didapat. Mengapa bisa terjadi? Kita bahas di tread-tread ane selanjutnya. Stay tune terus gansis.
Keterlibatan Franco atas Suksesnya RM
Dikutip dari Pandit football, sejatinya Franco merupakan fans sejati Athletic Bilbao. Ia menggunakan RM sebagai alat propaganda untuk melanggengkan kekuasaannya. Ia menyulap RM menjadi klub yang hebat. Semua pertelevisian Spanyol harus selalu menyiarkan RM. Tidak salah Franco sering hadir di pertandingan RM.
Franco rela menggelontorkan banyak dana untuk RM sehingga banyak pemain hebat di dalamnya, seperti Kopa, Gento, Di Stefano, dsb. Namun tetap saja RM hanya dipakai untuk alat propaganda kekuasaannya. Banyak keterlibatan Franco atas klub RM namun hanya sedikit yang diketahui oleh publik.
Terbukti dari 1953 hingga kematian Franco, RM mengoleksi 6 piala Champion dan 16 La Liga dan ketika Franco wafat prestasi RM pun menurun dan mereka baru mendapat piala Champion ke 7 mereka pada tahun 1998.
Semua yang dilakukan oleh Franco awalnya hanyalah sebagai cara untuk memperbaiki citra Spanyol yang sempat hancur akibat perang saudara. Ia berpikir cermat bahwa sepakbola memiliki popularitas yang bagus untuk membangun Spanyol kembali yang hancur.
Kejanggalan Kemenangan RM Era Franco
Salah satu kejanggalannya ketika Final Piala Champions tahun 1957 yang mempertemukan RM dengan Fiorentina.Bertanding di Stadion Santiago Bernabeu, RM kesulitan untuk menembus pertahanan Fiorentina. Petaka bagi La Viola terjadi pada menit ke-69. Hakim garis telah mengangkat bendera tanda off-side ketika pemain Madrid, Enrique Mateos, dilanggar pemain Fiorentina di dalam kotak penalti. Namun, wasit asal Belanda Leo Horn mengabaikan tanda dari hakim garis tersebut. Ia malah menunjuk titik putih!
Albert Di Stefano akhirnya membawa Real Madrid unggul. Kemenangan El Real akhirnya digenapkan Gento pada menit ke-75. Real Madrid menjadi penguasa Eropa untuk kedua kalinya.
Peristiwa yang terjadi di atas itu merupakan salah satu hal yang cukup aneh tapi kemenangan itu sah-sah saja, belum ada bukti yang pasti untuk mengungkap kontroversi keputusan blunder wasit.
0 comments:
Post a Comment