Sejarah Tentang Kemayoran.
MUKADIMAH
Setiap
orang sebagai bagian dari anggota masyarakat tentu akan menetap di
suatu wilayah. Ia bisa menetap di Jakarta maupun wilayah Indonesia
lainnya. Namun seringkali kita bertanya soal asal usul nama wilayah di
mana kita diam dan menetap itu. Padahal dipastikan munculnya suatu nama
wilayah memiliki sejarah dan catatannya sendiri. Seperti halnya di
Jakarta ini, termasuk Kemayoran. Barangkali nama Kemayoran sudah tidak
asing lagi bagi masyarakat Jakarta khususnya dan di Indonesia umumnya.
Penguasa Kemayoran Tempo Dulu.
Kemayoran tempo dulu merupakan satu kampung besar demikian luas dan kabarnya sebagian dari tanahnya itu dikuasai oleh Isaac de Saint Martin,
seorang serdadu berkebangsaan Perancis, yang lahir pada 1629. Pendek
kata, oleh alasan tertentu Isaac yang berpangkat Mayor tatkala
peperangan di Jawa Tengah dan Jawa Timur masa VOC dulu hengkang, dan
akhirnya menetap di wilayah ini.
Jawara Kemayoran Tempo Dulu
Pada masa dahulu ketika Kompeni Belanda masih berkuasa di Indonesia, di daerah kemayoran tinggallah seorang pemuda bernama Murtado. Ayahnya adalah bekas seorang lurah di daerah tersebut. Karena sudah tua, kedudukannya digantikan oleh orang lain. Murtado mempunyai
sifat-sifat yang baik, tidak sombong, baik kepada anak kecil, hormat
kepada orang tua dan senantiasa bersedia menolong orang-orang yang
mendapat kesusahan. Di samping itu dia tekun menuntut ilmu agama,
mempelajari bermacam-macam ilmu pengetahuan lainnya seperti ilmu bela
diri dan sebagainya. Oleh karena sifat-sifatnya yang terpuji itu, maka Murtado disenangi oleh penduduk di kampung tersebut.
Warga Yang Banyak Tinggal di kemayoran.
Banyak
dari orang-orang yang tinggal di Kemayoran adalah orang-orang Indo
(Belanda campuran dan Indonesia). Sebagian besar dari mereka tinggal diJl. Garuda. Bahkan setelah Perang Dunia II, banyak tentara Belanda yang berasal menetap di Kemayoran.
Sekitar tahun 1930-an, Kemayoran dikenal sebagai penyelesaian orang
Indo, arrising julukan baru untuk Kemayoran, "Belanda Kemayoran"
(kira-kira diterjemahkan sebagai Kemayoran Belanda). Setelah Indonesia
merdeka, gelombang migran perkotaan tiba di Kemayoran Jakarta dan dari
berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera,
Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Kemayoran
berubah menjadi pemukiman lebih ramai.
Bandar Udara Internasional Kemayoran.
Bandar Udara pertama di Indonesia yang dibuka untuk penerbangan internasional. Landasan bandar udara ini dibangun pada tahun 1934 dan secara resmi dibuka pada tanggal 8 Juli 1940. Namun sebenarnya mulai tanggal 6 Juli 1940 tercatat bandar udara ini sudah mulai beroperasi dimulai dengan pesawat pertama yang mendarat jenis DC-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia Belanda, KNILM (Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maatschapij) yang diterbangkan dari lapangan udara Tjililitan (sekarang Halim Perdanakusuma). Tercatat pesawat ini beroperasi di Kemayoran sampai akhir beroperasi.
Bandar udara dengan kode KMO ini mulai berhenti beroperasi pada 1 Januari 1983 dan resmi berhenti beroperasi pada tanggal 1 Juni 1984. Sedangkan sejak tahun 1975, penerbangan internasional untuk sementara dialihkan ke Halim Perdanakusuma.
Sedangkan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dibuka secara resmi pada tanggal 1 Januari 1984 untuk menggantikan Kemayoran dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma yang kemudian digunakan sebagai pangkalan militer dan VVIP serta bandar udara sipil terbatas.
0 comments:
Post a Comment