Sunday, 22 July 2018

Mengenal Adam Malik, Wakil Presiden Yang Juga Di Duga Sebagai Agen CIA

Mengenal Adam Malik, Wakil Presiden Yang Juga Di Duga Sebagai Agen CIA

Mengenal Adam Malik, Wakil Presiden Yang Juga Di Duga Sebagai Agen CIAMengenal Adam Malik, Wakil Presiden Yang Juga Di Duga Sebagai Agen CIA
  Jas Merah (jangan sekali - sekali melupakan sejarah) adalah semboyan terkenal yang di pekikkan oleh Bung Karno dalam pidato terakhirnya di Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1966. Ungkapan tersebut memberikan pesan kepada kita bahwa meski ke depan bangsa Indonesia akan semakn maju, tapi sejarah tak boleh di lupakan. Meski juga bukan berarti kita boleh terlena dengan sejarah.

Sejarah panjang saat negara kita di jajah, hingga akhirnya mampu merdeka dan berbagai batu sandungan di awal kemerdekaan tetaplah harus kita kenang sebagai sejarah. Harapannya, kita bisa banyak belajar dari peristiwa - peristiwa tersebut agar ke depan, jangan sampai negara kita kembali terperosok ke lembah hitam penjajahan.

Meski di era modern seperti sekarang ini, bukan tak berarti kita tak bisa di jajah. Hanya saja bentuk penjajahannya yang lain, bukan lagi penjajahan dalam bentuk konfrontasi, tapi penjajahan melalui spionase. Sejarah mencatat, Wakil Presiden ketiga Indonesia, Adam Malik yang di duga sebagai agen Amerika Serikat membuktikan bahwa spionase oleh orang asing mungkin saja terjadi.

Mengenal Adam Malik, Wakil Presiden Yang Juga Di Duga Sebagai Agen CIAMengenal Adam Malik, Wakil Presiden Yang Juga Di Duga Sebagai Agen CIA
Operasi intelijen asing di Indonesia memang sangatlah rapi sehingga tidak tercium oleh masyarakat awam. Jangankan orang awam, pejabatnya saja tidak sadar jika negara kita ini telah disusupi secara halus oleh agen spionase luar negeri. Bahkan kala itu, seorang agen CIA mampu menduduki posisi penting sebagai Wakil Presiden.
Meski hingga saat ini belum ada informasi valid mengenai kebenarannya.

Ihwal mula kontroversi ini bermula saat wartawan The New York Times, Tim Weiner merilis buku berjudul "Legacy Of Ashes The History Of CIA" atau yang dalam versi terbitan Indonesia di ubah menjadi "Membongkar Kegagalan CIA". Dalam buku tersebut, di sebutkan secara gamblang bagaimana Adam Malik di rekrut oleh CIA. Menurut Weiner, Adam Malik di rekrut oleh Perwira CIA Clyde McAvoy. Mereka untuk pertama kalinya bertemu di sebuah tempat rahasia di Jakarta pada 1964.

Mengenal Adam Malik, Wakil Presiden Yang Juga Di Duga Sebagai Agen CIAMengenal Adam Malik, Wakil Presiden Yang Juga Di Duga Sebagai Agen CIA
"Saya merekrut dan mengontrol Adam Malik. Dia adalah pejabat Indonesia tertinggi yang pernah kami rekrut," ujar McAvoy dalam sebuah wawancara di tahun 2005 yang lalu. Perekrutan ini sendiri bertujuan untuk memata - matai pergerakan paham komunis di Indonesia. Seperti kita ketahui, saat pemerintahan Soekarno, Indonesia lebih condong ke paham komunis jika di banding paham liberal yang di anut oleh Amerika. Oleh karenanya, Amerika getol ingin membumihanguskan paham ini dari Indonesia dan menggantinya menjadi paham liberal. Bahkan kala itu, pihak CIA pun juga mendukung militer Indonesia untuk mengenyahkan gerakan komunis lewat operasi Kap-Gestapu. Intelijen AS bahkan juga bersedia mengucurkan dana sebesar $ 10 ribu untuk Adam Malik

Pembeberan Adam Malik sebagai salah satu agen CIA, bisa jadi merupakan salah satu informasi luar biasa yang akan menjadi kontroversi. Kebenarannya pun hingga kini belum bisa di pastikan. Namun yang pasti, dari sini bisa kita petik pelajaran bahwa di era sekarang ini dan di masa yang akan datang, bukan tak mungkin ada agen asing di negara kita yang bisa mencuri dan membocorkan rahasia negara kita kepada negara lain yang pada akhirnya akan merugikan kita semua.

0 comments:

Post a Comment