Saturday 8 December 2018

Pertempuran Maritsa II

Pertempuran Maritsa II
Beberapa tahun setelah Pertempuran Maritsa I, bisa 1 atau beberapa tahun tergantung dari anda melihat tanggal pertempuran Martisa I di tahun 1364 atau lebih dekat ke 1370an; yang secara telak dimenangkan oleh pihak Ottoman, pihak Serbia dan koalisinya yang masih memiliki pasukan yang relatif utuh hendak membalaskan kekalahan mereka sebelumnya.

Di pihak Serbia baik Raja Vukasin dan adiknya despot Jovan Uglješa yang selamat dari Maritsa I mengumpulkan jumlah pasukan yang lebih besar untuk menutupi jumlah yang tewas pada pertempuran sebelumnya. besarnya jumlah pasukan yang berhasil dikumpulkan selain dari selamatnya pembesar inti seperti Raja Vukasin dan adiknya, mengindikasikan bahwa pelarian atau mundurnya pasukan Serbia pada pertempuran Maritsa I jauh lebih sukses dari yang diperkirakan sebelumnya.

Kemungkinan pertempuran Martisa I hanya sebuah kemunduran kecil bagi Serbia, bukan kehancuran yang besar sehingga sehingga semangat mereka dan koalisinya masih tinggi. kali ini pihak koalisi Serbia memobilisasi pasukan berjumlah 30 s/d 60 ribu jiwa. di wiki mengutip 20 s/d 70 ribu jiwa. angka 20 ribu minimum karena ada pihak bahwa perang ini terjadi tidak lama setelah Maritsa I dan jumlah korban pada pertempuran sebelumnya tidak bisa diganti seluruhnya. sedangkan angka besar 70 ribu karena beberapa catatan bahwa pasukan yang dibawa lebih besar daripada pertempuran Maritsa I.

ane cenderung menolak kedua jumlah ekstrim di atas dan merasa lebih akurat angka 30 s/d 60 ribu prajurit, tidak berbeda jauh (bisa sama) dan juga mengakomodasi tambahan dari yang hadir di pertempuran Maritsa I (30 s/d 50 ribu pasukan). hal di atas jelas mari kita lihat posisi dari Ottoman.

Kemenangan besar Ottoman di Maritsa I tidak membuat perubahan yang diharapkan. ancaman dari Serbia dan koalisinya masih ada. demikian pula Sultan Murad I masih disibukkan dengan perang/ pemberontakan di Anatolia / asia kecil. kemenangan mereka hanya memberikan waktu untuk bernafas dan bersiap. Ottoman di bawah Lala Şahin Pasha memiliki jumlah pasukan pertahanan yang jauh lebih memadai dari sebelumnya. kemungkinan total 20-30 ribu, dari asumsi 5-10 ribu pasukan yang kita ketahui ada di Maritsa I ditambah dengan minimum sejumlah sama 5-10 ribu pasukan ibukota Edirne, dan sekitar 10 ribu pasukan tambahan dan bantuan dari Murad I

Hal ini terlihat ketika pasukan Koalisi Serbia terpaksa menuju ke Maritsa kembali padahal tujuan aslinya adalah kota Skadar (Shkodër) jauh di selatan. kota Skadar sendiri bukan merupakan wilayah Ottoman. sangat mungkin pasukan koalisi Serbia hendak memalak kota/ kerajaan tetangganya untuk dana perang atau mungkin berniat menjarahnya karena tidak ikut serta dalam koalisi. hal ini lumrah, bahkan pasukan crusader pernah menjarah Konstantinole, kota yang seharusnya mereka lindungi. hal ini bisa dibaca di https://updatesejarah.blogspot.co.id...awi-timur.html

Kembali ke Serbia, pasukan mereka yang sudah mendekati Skadar menerima informasi bahwa sejumlah besar pasukan Ottoman keluar dari ibukota, kemungkinan hendak menyerang kota-kota Serbia yang memiliki sedikit penjagaan ketika Raja Vukasin dan pasukannya berada di Skadar. Perhatikan letak kota Shkodër di selatan dan sungai Maritsa di timur yang berjauhan.

Pertempuran Maritsa I & II, Ekspansi Ottoman di Serbia - Abad ke 14


Hal ini membuat pasukan Serbia dan koalisinya terpaksa bongkar camp dan mengarah ke Timur. mereka bersiap dengan pertempuran kedua di sekitar sungai Maritsa yang mana menjadi hambatan atau perbatasan natural antara wilayah Ottoman dan Serbia. kali ini pasukan Serbia tidak mengalami gangguan walaupun kelelahan ketika terburu-buru mengarah ke Maritsa agar tidak dilewati oleh pasukan Ottoman. pemimpin Serbia dengan ceroboh, karena merasa memiliki jumlah yang besar atau sudah lebih siap dari sebelumnya memilih menyebrang sungai Maritsa dan mendirikan camp di dekat kota/ desa Chernomen (sekarang Ormenio). 

Tidak diketahui apa niatan dari Raja Vukasin dan adiknya pada titik tersebut. apakah mereka sekarang dengan aktif mencari pasukan Ottoman alih-alih bertahan, ataukah hendak meneruskan tujuan sebelumnya yakni melewati sungai dan lembah Maritsa hingga mencapai ibukota Ottoman di Edirne? yang pasti mereka kembali membangun camp dan beristirahat dengan menempatkan punggung mereka ke arah sungai. sebuah situasi yang berbahaya apabila sang komandan tidak cermat dalam memformulasi strategi dan taktik.

Pasukan besar Ottoman sendiri tidak diketahui rimbanya. apakah mereka memutar hendak menjebak dari belakang atau sisi lemah (flanking) ataukah memang belum tiba karena memang berniat menjebak pasukan Serbia. yang pasti di pihak Ottoman seperti hendak mengulang kesuksesan Hacı İlbey, panglima Lala Shahin Pasha memutuskan sebuah serangan malam yang sama. banyak yang berpendapat bahwa Lala Shahin Pasha mencoba membuktikan bahwa ia pun bisa mencetak kemenangan serupa dengan rivalnya yang sudah ia bunuh dengan racun. dengan ini memantapkan pengaruhnya sebagai pejabat paling senior dalam struktur kesultanan Ottoman.

Lala Shahin Pasha memberikan tugas serangan kepada Evrenos, salah satu panglima Ottoman yang kemudian terbukti sukses. Evrenos merupakan keturunan dari salah seorang gubernur kota kecil Byzantine yang berpindah pihak ke sisi Ottoman. sempat mengenyam pendidikan ala Romawi, Evrenos memiliki pengetahuan yang baik tentang kemampuan tempur pasukan eropa yang masih bercorak Romawi Timur. hal ini ia manfaatkan dengan maksimal pada penyerangan malam ke pihak Serbia.

Pihak Serbia sebenarnya dalam kondisi siap perang, namun rasa lelah menghantui mereka yang sudah bergesa-gesa bergerak dari selatan ke timur. lalu adanya kota atau desa kecil Chernomen membuat mereka lengah dengan rasa aman yang palsu. akibatnya di malam 26 September 1371 situasinya menjadi mirip dengan situasi ketka pertempuran Maritsa I.

Pasukan elit Evrenos yang hanya berjumlah tidak sampai 1000 orang melakukan serangan malam ke posisi Serbia. tidak seperti pada pertempuran Maritsa I, tidak disebutkan taktik obor atau penggunaan kavaleri Akinci secara besar-besaran di sini. kemungkinan besar ke 800 pasukan Evrenos menyelinap dalam kegelapan dengan atau tanpa kuda beserta pakaian tempur ala eropa/ Byzantine sehingga walaupun terlihat tidak dicurigai oleh pihak Serbia. sangat mungkin mereka membaur, mempelajari letak tenda tokoh penting lalu baru menyerang secara mendadak ketika lawan benar-benar tidak siap.

Keonaran yang terjadi dari serangan tersebut pertama kali diduga sebagai perkelahian antar prajurit yang mana cukup rawan terjadi sehingga reaksinya lambat. namun ketika pasukan Evrenos menyuarakan yel-yel perang mereka maka timbul kepanikan di pihak Serbia. Ottoman sudah tiba, korban jiwa telah jatuh kemungkinan tokoh-tokoh penting yang ternama sedangkan pasukan Serbia kembali tidak dalam keadaan siap. mimpi buruk pertempuran Maritsa I kembali terulang dan karenanya banyak pihak yang dengan cepat memutuskan untuk melarikan diri. secara psikologis pemilihan tempatnya buruk dan sangat rawan dikelabui oleh lawan dengan serangan psikologis semacam ini.

Di tengah kebingungan, raja Vukasin dan adiknya serta pembesar lainnya yang secara mental sudah siap dengan serangan malam dengan banyak usaha mampu membentuk barisan yang solid. mereka beserta para veteran dan prajurit yang terlatih membentuk barisan yang efektif untuk membendung serangan lawan sembari menyemangati prajurit lainnya. namun naas terlalu sedikit yang terkumpul sedangkan banyak pelarian terjadi dimana-mana sehingga yang tadinya berniat bertahan pun akhirnya kecut dan memilih minggat.

Beberapa hal yang membuat pasukan Serbia dan koalisinya memilih kabur dari medan tempur :

- Fakta bahwa pasukan Serbia kali ini semakin banyak yang masih baru dan hijau. kemungkinan pasukan voluntary yang minim pengalaman dan minim keahlian, sekedar ikut karena fanatisme sempit agama. termakan propaganda bahwa ini adalah perang agama dan demi kepercayaan. kemungkinan besar langkah awal Serbia menuju ke Shkodër adalah untuk membentuk mental, pengalaman serta keahlian prajuritnya. sayangnya hal ini tidak terjadi dan mereka terlalu awal dibawa ke pertempuran Maritsa II.

- Ketimpangan kualitas tersebut menjadi semakin besar ketika melihat fakta bahwa yang dibawahi oleh Evrenos kemungkinan adalah elit dari Ottoman. pasukan terbaik yang sudah dipilih dan dipersiapkan untuk sebuah operasi serangan malam dengan tuntutan agar jauh lebih sukses daripada yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Hacı İlbey. jadi ada semangat rivalitas dan politis di sini.

- Pengalaman buruk yang menghantui yakni kekalahan di Maritsa I, lokasi yang nyaris sama dan belum lama terjadi sehingga luka psikologisnya masih fresh dan membebani pikiran serta moril dari tiap prajurit yang terlibat. pasukan yang dahulu ikut tentu teringat bagaimana dahulu mereka hampir mati dalam pelarian. sedangkan yang baru jadi prajurit merasa panik karena teringat pernah diceritakan tentang kekalahan/ kematian saudara/rekan/teman/paman yang terlibat dalam Maritsa I.

- Informasi bahwa ada sejumlah besar pasukan Ottoman. jauh lebih besar dari pertempuran lalu yang akan menjadi lawan mereka kali ini menjadi momok yang menakutkan dan menggerogoti kepercayaan diri mereka. apabila dahulu saja dengan pasukan yang kecil ketika Murad I ada di Anatolia mereka kalah, apalagi melawan pasukan besar Ottoman yang jauh lebih besar?


Hal-hal di atas membuat pertahanan Raja Vukasin dan pasukan veterannya tidak banyak berarti bahkan ketika melawan hanya 800 pasukan elit. ketika pasukan Ottoman kembali menerjang tidak banyak yang bisa mereka lakukan karena mereka ragu bahwa sejumlah kecil pasukan pimpinan Evrenos adalah semua pasukan yang terjun ke gelanggang tempur. mereka curiga bahwa akan ada satuan-satuan, atau sepasukan besar Ottoman yang akan menyergap mereka entah dari sisi mana sehingga pasukan Serbia tidak mampu bertahan secara solid. sebab tiap komandan, pembesar dan prajurit menjadi ragu. takut akan diserang dari sisi lainnya sehingga memilih lari.

Ribuan menjadi belasan ribu, menjadi puluhan ribu pelarian. padahal sejatinya hanya menghadapi 800 lawan. sungai Maritsa kembali memerah ketika pelarian menjadi rout masal. Raja Vukasin dan adiknya tewas ketika bertahan atau ketika meninggalkan pertahanan mereka untuk ikut serta dalam pelarian. hal ini terjadi karena besarnya pasukan Serbia menjadi senjata makan tuan. 30-60ribu pasukan sekaligus menyebrang sungai yang lebar secara masal di tengah kegelapan malam dan serangan lawan, hal ini tentu adalah sebuah resep bencana. akhirnya terjadi injak menginjak, mati lemas karena dorong-dorongan atau mati tenggelam dalam kepanikan yang luar biasa.

dalam situasi yang genting tersebut barisan petinggi Serbia yang tersisa tidak bisa menyebrang dan tewas bertahan dari serangan Ottoman yang semakin menjadi karena arah pertempuran sudah diketahui dan Evrenos dengan mudah mengeksploitasi moril lawan yang sudah tidak lagi dalam kondisi berniat perang. Raja Vukasin dan adiknya turut menjadi korban dan Serbia praktis menjadi terpecah dan tidak lagi mampu menantang hegemoni Ottoman dalam waktu dekat. korban jiwa jauh lebih besar dan kemungkinan separuh atau lebih dari 30-60 ribu menjadi korban.

Lala Şahin Pasha keluar sebagai pemenang yang gemilang dan pengaruhnya tidak ada duanya dalam kesultanan. ia didaulat menjaga singsana sultan di ibukota dan selama 20 tahun tidak menemui hambatan berarti dalam tugas-tugasnya. kekuatan Ottoman nyaris tidak tersentuh selama 20 tahun, sebelum akhirnya harus menghadapi generasi baru Serbia yang dipimpin oleh pangeran Lazar yang kali ini mengalahkan sang Pasha di pertempuran Pločnik. namun yang terburuk belum tiba, kemudian di tangan pasukan Bosnia di Bileca sang Pasha hampir kehilangan nyawanya dalam sebuah kekalahan yang telak bagi Ottoman. tidak lama setelahnya sang Pasha tutup usia.

Evrenos sendiri terus menjadi komandan/ jendral Ottoman yang kompeten dan sukses. ia melayani beberapa Sultan Ottoman dan senantiasa menjadi kepercayaan para Sultan. sedangkan rakyat Serbia sendiri walau dikalahkan tetapi terus menerus melakukan perlawanan dan pemberontakan hingga akhirnya mendapatkan perbaikan hidup ketika para raja mereka menjadi sekutu dari Ottoman untuk melawan kerajaan eropa lainnya di Balkan dan sekitarnya. salah satunya adalah Pangeran Marko, putra dari Raja Vukasin.

Pertempuran Maritsa I & II, Ekspansi Ottoman di Serbia - Abad ke 14
Pangeran Marko (kanan) bertarung melawan seorang bandit Albania yang meneror warga


Pangeran Marko dengan penuh perjuangan menjaga wilayah ayahnya walaupun banyak kehilangan di sana sini dari pertikaian dengan tetangganya. tetapi ia menjadi karakter yang kuat dan mantap, akhirnya mensejajarkan diri dengan para pembesar lainnya. situasi ini membuat dirinya dicari sebagai sekutu dari Ottoman. Pangeran Marko membuktikan dirinya dengan kehebatannya di medan laga dan memulihkan harga diri bangsanya. hal ini membuat pihak Ottoman segan dengan dirinya.

Pengaruh Pangeran Marko menjadi demikian besar di kubu Ottoman karena diri dan pasukannya begitu bisa diandalkan sehingga sultan lambat laun menjadi takut dengan kehadirannya. untuk mengakalinya maka sang sultan selalu memberikan banyak uang dari kantungnya pribadi agar Marko pergi minum-minum bersama pasukannya (dan mabuk) sehingga tidak mencoba mencederai dirinya. Marko sendiri pada akhirnya berhasil menemukan 2 prajurit Ottoman yang membunuh ayahnya dan membalaskan dendamnya, tanpa campur tangan dari pasukan Ottoman lainnya. dengan ini semua hal yang berkaitan dengan pertempuran Maritsa I dan II selesai dibahas.


Tambahan Referensi:

https://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Maritsa
https://en.wikipedia.org/wiki/Shkod%C3%ABr
https://en.wikipedia.org/wiki/Evrenos
https://en.wikipedia.org/wiki/Ormenio
https://en.wikipedia.org/wiki/Battle...of_Bile%C4%87a
https://en.wikipedia.org/wiki/Battle...f_Plo%C4%8Dnik
https://en.wikipedia.org/wiki/Prince_Marko
https://en.wikipedia.org/wiki/Musa_Kesed%C5%BEija

0 comments:

Post a Comment