This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, 31 October 2018

Puncak Kampanye Loire "Battle Of Patay"

Puncak Kampanye Loire "Battle Of Patay"

Pertempuran Patay (18 Juni tahun 1429) adalah puncak kemenangan Kampanye Loire yang diluncurkan oleh Joan of arc dalam Perang Seratus Tahun antara kerajaan Prancis dan Inggris di tanah Prancis. Pertempuran itu juga menjadi sebuah momentum yang menentukan bagi Prancis sekaligus mengakibatkan kerugian terbesar bagi Inggris karena korps veteran Inggris berhasil dihancurkan. Kemenangan ini juga menjadi ajang balas dendam bagi Perancis kepada Inggris atas apa yang dilakukan Inggris dahulu kala di Agincourt.



Ketakutan Charles
Setelah pertempuran itu selesai, Joan segera pergi ke tempat Charles Dauphin dan terus memaksanya marching ke Reims untuk upacara penobatannya. Charles menyuruh Joan berhenti mengkhawatirkan dirinya, Joan yang keras kepala tidak mau mendengarkan alasan Dauphin, dan meyakinkannya bahwa dia harus segera melihat Dauphin untuk dimahkotai.

Charles, yang mulanya sangat antusias dengan keberhasilan Joan, mulai merasa takut dan khawatir karena ia begitu dicintai oleh publik, bahkan dia lebih populer melebihi dirinya sendiri. Charles khawatir suatu saat nanti "Maid of Orleans" dapat mengumpulkan kekuatan untuk melakukan apa pun yang dia inginkan. Lebih lanjut lagi, Joan berhasil memperoleh citra yang positif bagi tentara Perancis dan menginspirasi ribuan orang untuk mendaftar menjadi tentara. Tentara Prancis saat itu bertambah menjadi 12.000 orang, dan Charles tidak mampu membayar semua gaji para prajurit ini. Hal terakhir yang tidak dia inginkan adalah apabila ribuan tentara Prancis kelak tidak puas dan marah padanya, dia sangat takut mereka dapat memberontak dan mereka ini sangat setia kepada Joan.

Puncak Kampanye Loire "Battle Of Patay"

Dauphin Coronation, dibelakangnya Joan berdiri dengan tegak, menandakan betapa besarnya pengaruh dia saat itu

Hingga akhirnya Charles tidak dapat menolak keinginan Joan untuk pergi menuju Reims, penolakan Charles kepada Joan walau dengan sesopan apapun jelas akan menimbulkan ketidaksenangan dikubu militer Prancis yang saat itu sangat fanatik kepada Joan. Charles tahu bila dia menentang keinginan Joan, hal itu akan menjadi suatu kesalahan politik baginya, sehingga mau tidak mau, dia harus pergi menuju Reims untuk dimahkotai.

Sumber
Sumber
Sumber
Sumber

6 Fakta Keliru yang Banyak Dipercaya Tentang Masyarakat Abad Pertengahan

6 Fakta Keliru yang Banyak Dipercaya Tentang Masyarakat Abad Pertengahan


6 Fakta Keliru yang Banyak Dipercaya Tentang Masyarakat Abad Pertengahan

Bicara soal abad pertengahan, kebanyakan orang akan memikirkan seorang kesatria dengan baju besi, peradaban yang tidak kenal teknologi dan ilmu pengetahuan, atau bahkan peradaban yang masih percaya dengan hal-hal berbau mistis. Masyarakatnya juga seringkali digambarkan sebagai orang-orang yang kejam dan kuno.
Hal-hal ini sebenarnya tidaklah sepenuhnya benar dan masyarakat abad pertengahan sebenarnya tidaklah seburuk yang seringkali digambarkan. Berikut ini beberapa fakta keliru tentang abad pertengahan yang sering beredar.

1. Hukuman Mati
Mitos yang beredar adalah hukuman mati adalah hal yang umum di abad pertengahan. Sebenarnya, pada masa abad pertengahan sudah ada sistem peradilan yang cukup adil. Hukuman mati baru dijatuhkan kepada orang-orang yang melakukan tindakan kejahatan terburuk seperti pembunuhan, pengkhianatan, dan pembakaran.
6 Fakta Keliru yang Banyak Dipercaya Tentang Masyarakat Abad PertengahanIlustrasi hukuman mati
Barulah di akhir abad pertengahan, orang-orang seperti Ratu Elizabeth I memanfaatkan hukuman mati untuk membinasakan musuh-musuh agamanya. Pemenggalan tidak seperti yang banyak dilihat di film karena hanya bangsawan saja yang mendapatkan hukuman penggal dan itu juga tidak dilakukan di hadapan umum. Metode hukuman mati yang paling umum adalah hukuman gantung.

2. Banyak Orang Miskin yang Kelaparan
Orang miskin pada abad pertengahan sebenarnya adalah mereka yang melakukan pekerjaan manual sehari-hari. Meski begitu, mereka selalu mendapatkan bubur yang segar dan roti setiap hari dan minum bir. Tidak hanya itu saja mereka juga mendapatkan camilan seperti daging kering, keju, buah-buahan dan sayuran.

6 Fakta Keliru yang Banyak Dipercaya Tentang Masyarakat Abad PertengahanIlustrasi pembagian makanan

Daging-dagingan seperti ayam, angsa, bebek, ataupun burung dara adalah hal yang umum ditemukan di meja makan para orang miskin. Beberapa diantaranya bahkan juga beternak lebah sebagai sumber madu untuk makanan sehari-hari mereka.
3. Masyarakat yang Bau
Mitosnya, orang-orang dari abad pertengahan itu tidak pernah mandi sehingga mereka berbau busuk. Mitos ini akhirnya juga memunculkan mitos lain seperti digunakannya dupa di gereja untuk menyamarkan bau busuk orang-orang. Padahal dupa yang digunakan saat itu adalah bagian dari ritual yang berakar dari budaya kepercayaan Yahudi.

6 Fakta Keliru yang Banyak Dipercaya Tentang Masyarakat Abad PertengahanPemandian umum abad pertengahan

Pada abad pertengahan, kebanyakan kota punya pemandian umum karena kebersihan adalah hal yang sangat diperhatikan. Mereka juga mandi dengan menggunakan air hangat untuk membersihkan tubuh mereka. Barulah ketika wabah hitam menyebar di Eropa pada pertengahan abad ke-14, beberapa orang berpendapat bahwa mandi bisa membuka pori-pori sehingga kuman masuk tubuh melalui pori-pori tersebut.
4. Masyarakat Miskin Bekerja Tak Kenal Waktu
Memang sih masyarakat pada masa itu bekerja keras dengan bercocok tanam. Karena hal tersebut juga dilakukan agar bisa terus makan dan bertahan hidup. Meski begitu, mereka juga punya festival keagamaan atau umum yang diselenggarakan dengan rutin.
6 Fakta Keliru yang Banyak Dipercaya Tentang Masyarakat Abad PertengahanLukisan kemeriahan festival di abad pertengahan

Dalam festival tersebut, mereka bisa menikmati musik, menari, minum-minum, bermain, atau mengikuti turnamen. Meski mereka bekerja keras, tapi masyarakat juga memiliki waktu untuk bersenang-senang dan menikmati festival.
5. Masyarakat Percaya Bahwa Bumi Itu Datar
Banyak beredar kabar bahwa zaman dahulu kala masyarakat percaya bahwa bumi itu datar. Padahal sebaliknya, mereka sudah tahu bahwa bumi tidaklah datar. Bahkan orang-orang juga tidak percaya bahwa bumi adalah pusat dari tata surya.
6 Fakta Keliru yang Banyak Dipercaya Tentang Masyarakat Abad PertengahanCopernicus

Pendeta Copernicus harus menerima hukuman mati karena mengungkapkan hal tersebut, jauh sebelum Galileo diadili karena mengatakan bahwa yang tertulis di Kitab itu salah. Dua orang ahli sejarah modern baru-baru ini menerbitkan buku dan mengatakan bahwa hanya sedikit cendekiawan Kristen di abad pertengahan yang tidak mengakui bahwa bumi itu bulat.
6. Kesatria Adalah Orang-orang yang Terhormat dan Baik Hati
Para kesatria adalah prajurit terlatih dan selalu siap untuk berperang. Namun ketika tidak ada keharusan berperang, mereka malah melampiaskannya pada penduduk lokal. Mereka justru terbiasa merampok dan membunuh siapa saja. Barulah pada abad ke-13, muncul contoh kesatria terhormat seperti Sir Lancelot dan Edward the Black Prince.
6 Fakta Keliru yang Banyak Dipercaya Tentang Masyarakat Abad PertengahanIlustrasi ksatria abad pertengahan

Mereka memberi contoh bagaimana bersikap dalam peperangan dan menjaga kedamaian. Para kesatria juga diminta untuk melindungi yang lemah. Namun bagi mereka lemah di sini justru diartikan sebagai bangsawan wanita dan anak-anak. Sehingga yang bukan bangsawan tetap saja sering menjadi korban.
Memang sih abad pertengahan yang dibahas di sini adalah kisah di sekitar Eropa. Namun kita juga sering mendengar tentang fakta yang keliru ini beberapa kali karena film-film atau cerita yang sering kita dengar. Jadi, akan lebih baik jika kita selalu bersikap terbuka ketika mendengar atau menonton kisah apapun karena belum tentu juga apa yang kita lihat tentang peradaban di masa lalu benar-benar bisa menceritakan kehidupan tersebut 100 persen.

Thursday, 25 October 2018

panglima perang dengan predikat "GAGAL" di dunia

panglima perang dengan predikat "GAGAL" di dunia



panglima perang dengan predikat "GAGAL" di dunia

dalam suatu bidang kemiliteran terdapat orang yang menjadi seorang pemimpin suatu perang. orang tersebut biasanya memiliki kejeniusan dalam hal memimpin dan menentukan strategi perang agar dapat memenangkan pertempuran
Di Indonesia pun kita sering mendengar nama besar panglima Sudirman yang menjadi pemimpin Indonesia pada masa lalu, dan banyak lagi panglima perang diberbagai negara sebut saja Khalid bin Walid, Alexander Agung, Dll.


keren kan gan panglima itu ? eits tapi yang dibahas di thread kali ini bukan membahas tentang Pamglima yang sukses dalam memimpin perang gan, namun Panglima yang di predikat "GAGAL" oleh sejarah karena buah dari kepemimpinannya adalah sebuah kerugian yang besar hingga kehancuran dari negaranya  . yok simak nih daftarnya gansis....
Quote:


ANTONIO LOPEZ DE SANTA ANNA

Antonio Lopez de Santa Anna ini merupakan contoh panglima yang buruk gan karena kemampuan berperang nya rendah tapi egonya tinggi. kisahnya dimulai ketika beliau ingin menaklukan Texas. pada jaman itu sih gan Texas masih masuk dalam bagian negara Mexico dan pak Antonio di beri tugas untuk mengembalikan stabilitas negara
sebenernya ya gan ini perang mudah karena musuh yang di lawan Antonio berjumlah 250 orang . Gara-gara kesombongannya akhirnya pak Antonio kalah telak dan Antonio ditangkap oleh pejuang Texas


ALEXANDER SAMSONOV

Yak selanjutnya ada Alex dari Russia, Alex ini merupakan sebuah perwira militer Russia pada jamannya, yah walaupun perwira, kemampuan dari Alex ini dianggap cuma kayak tentara magang gan . Tapi waktu itu masih dipercaya karena dia dapat predikat Jenderal. Kisahnya yaitu saat Alex ini di suruh oleh negaranya buat mengahalang jalannya tentara Jerman saat awal PD 1 lalu gan, Alex gemeteran dan takut, Karena Alex ini juga minim pengalaman dia gatau apa yang harus dilakukan saat mengahadapi tentara Jerman . Pada akhirnya semua pasukan yang dipimpin oleh Alex mati semua dan dikabarkan Alex Samsonov bunuh diri


PHILIPPE VI

siapa sih yang gatau kedigdayaan Perancis dimasa lalu ? Perancis merupakan salah satu bangsa yang terkuat di Eropa karena memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas, namun dari kedigdayaan mereka ada salah satu pemimpin mereka yang buruk yaitu Philippe VI.
keburukan dari Phillipe VI terlihat saat perang Crecy yang melawan Inggris, pasukan dari Phillipe VI sebenarnya memiliki keunggulan dari segi jumlah, namun lawannya yaitu Inggris dan pada masa itu memiliki peralatan tempur yang lebih canggih. Nah dari kabar tersebut sampai ke telinga dari Philippe VI yang membuat dia panik. Kesalahan fatal yang dilakukan Philippe VI yaitu menyuruh pemanahnya maju sehingga dihabisi oleh Inggris. Pada akhirnya Philippe VI kalah dengan kehilangan ribuan pasukannya.


DARIUS III

Darius III berasal dari Persia gansis, sekadar informasi gan Persia merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah memimpin di muka bumi ini dengan wilayah sampai Yunani. Namun lambat laun kekuasaan Persia turun karena dipimpin oleh Raja yang tidak berkompeten seperti Darius III.
Banyak pertempuran yang terjadi antara Persia dan Alexander Agung, namun anehnya yaitu Darius III tidak pernah sekalipun terlibat secara langsung dalam peperangan yang terjadi. Darius III hanya dapat berlari dan bersembunyi sedangkan pasukannya habis di babat oleh Alexander Agung. pada akhirnya pengikut setia dari Darius III mengkhianatinya dan menjadi akhir kisah dari kerajaan Persia yang agung.


MARCUS LICINIUS CRASSUS

Berasal dari Romawi yang merupakan sebuah bangsa yang gila perang dan kekuasaan dengan raihan yang gemilang tidak menjamin tidak adanya blunder yang dilakukan oleh panglimanya. Blunder paling fatal dilakukan oleh Marcus Licinius Crassus yang pada saat itu dengan mudahnya digiring oleh tentara Persia kedalam suatu area yang telah di siapkan dan penuh dengan tentara Persia. Sesampainya di area tersebut tentara dari Marcus dihabisi hingga tentara romawi kocar-kacir dan menelan kekalahan dengan kematian lebih dari 60 persen jumlah tentara dan Marcus pun juga terbunuh dalam serangan tersebut

Friday, 5 October 2018

Argentina, Kejayaan Masa Lalu dan Keterpurukan Masa Kini

Argentina, Kejayaan Masa Lalu dan Keterpurukan Masa Kini

Argentina, Kejayaan Masa Lalu dan Keterpurukan Masa Kini

Argentina, Kejayaan Masa Lalu dan Keterpurukan Masa Kini
Kalau Anda mengikuti berita ekonomi dan bisnis dalam empat bulan terakhir, mungkin Anda mengetahui kalau Argentina sedang mengalami masalah ekonomi saat ini. Lebih dari seratus tahun lalu, Argentina tergolong negara yang sangat makmur dan digadang-gadang sebagai calon kekuatan besar dunia. Namun, junta militer yang mulai menancapkan pisau kekuasaan pada dekade 1930-an mengubah jalan nasib negeri yang beribu kota di Buenos Aires ini.


Argentina : Kisah Sukses Awal Abad ke-20
Argentina, Kejayaan Masa Lalu dan Keterpurukan Masa Kini
Argentina pada awal abad ke-20 sempat merasakan perkembangan ekonomi yang mengesankan. Setelah sempat mengalami guncangan ekonomi pada dekade 1890-an, Argentina merasakan periode kemakmuran pada dekade 1900-an hingga 1930-an. Disokong oleh lahan yang subur, Argentina menghasilkan dan mengekspor produk pertaniannya ke luar negeri dan menjadi penopang utama perekonomian negara yang memiliki luas 2.780.400 kilometer persegi ini. Pada 1908, pendapatan per kapita Argentina merupakan yang tertinggi ke-7 di dunia, hanya kalah dari Swiss, Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Britania Raya, dan Belgia. Pendapatan per kapita Argentina kala itu 70% lebih tinggi dari Italia, 90% lebih tinggi dari Spanyol, 180% lebih tinggi dari Jepang, dan 400% lebih tinggi dari Brazil. Pada 1913, Argentina adalah negara terkaya nomor sepuluh di dunia.
Karena kemakmuran yang dirasakan dan kekayaan sumber daya alam, Argentina, bersama dengan Amerika Serikat, dijagokan oleh berbagai pakar geostrategis Eropa sebagai kekuatan besar dunia berikutnya di tahun 1920 pada debat di akhir abad ke-19.
Meskipun demikian, Argentina tergolong lambat dalam industrialisasi.

Argentina, Negeri Imigran
Argentina, Kejayaan Masa Lalu dan Keterpurukan Masa Kini
Kemakmuran yang pernah dirasakan Argentina dibuktikan dengan derasnya arus imigrasi menuju Argentina dari berbagai negara, terutama Spanyol dan Italia. Pada 1895, Argentina dihuni 4 juta orang saja. Pada 1914, populasi Argentina telah mencapai 7,9 juta dan pada 1947 telah mencapai 15,8 juta. Pada periode 52 tahun ini, Argentina menerima 6,6 juta imigran, terbanyak kedua setelah Amerika Serikat. Argentina dibanjiri 1,5 juta imigran Spanyol dan 1,4 juta imigran Italia, plus masing-masing lebih dari 100.000 imigran dari Prancis, Polandia, Rusia, Jerman, dan Austria juga imigran dari Yunani, Portugal, Ukraina, Kroasia, Ceko, Irlandia, Inggris, Swiss, Belanda, Hongaria, Skandinavia, Lebanon, dan Suriah. Pada 1895, 52% populasi ibu kota Buenos Aires dan 31% populasi provinsi Buenos Aires adalah imigran asing. Pada 1914, persentase jumlah penduduk Argentina yang lahir di luar wilayah Argentina mencapai 30% dan merupakan yang tertinggi. Kebanyakan imigran bekerja sebagai petani dan tinggal di wilayah pedesaan.
Imigran Spanyol, Italia, dan Jerman memberikan dampak lebih signifikan terhadap kehidupan sosial dan kebudayaan di Argentina dibandingkan kelompok imigran lainnya dan Argentina merayakan Hari Imigran saban 4 September sejak 1949. Hingga kini, masih banyak orang dari berbagai negara yang bermigrasi ke Argentina meski tak sederas dulu. Dampak dari imigrasi massal ini dapat dilihat sekarang dengan komposisi penduduk Argentina sebesar 43 juta dengan 97,2% di antaranya merupakan orang Eropa dan campuran Eropa dengan penduduk asli Amerika, termasuk tertinggi di antara negara-negara Amerika Latin.

Salah Urus Junta Militer
Argentina, Kejayaan Masa Lalu dan Keterpurukan Masa Kini
Seperti halnya negara-negara Amerika Latin lainnya, Argentina juga pernah merasakan masa kekuasaan junta militer. Masa ini memulai keterpurukan Argentina hingga kini.
Pada September 1930, Letnan Jenderal José Félix Benito Uriburu y Uriburu mengudeta Presiden Hipólito Yrigoyen. Meski hanya berkuasa dari 2 tahun, aksinya memulai sebuah era baru di Argentina yang dinamakan Década Infame. Politik Argentina memasuki masa silih bergantinya kekuasaan antara sipil dan militer, yang baru akan berakhir selepas kekalahan dalam Perang Malvinas / Falkland, pada 1983.
Tercatat dalam kurun waktu 53 tahun (1930 - 1983), Argentina dikuasai militer dalam lima periode berbeda : 1930 - 32, 1943 - 46, 1955 - 58, 1966 - 73, dan 1976 - 83. Masa ini, diiringi dengan Depresi Besar, Perang Dunia II, dan Perang Dingin, membuat ekonomi Argentina mengalami kemunduran. Junta militer Argentina ingin mengindustrialisasikan negara dan memulai langkah substitusi impor, memproduksi sendiri barang yang selama ini diimpor agar Argentina dapat mencapai swasembada dan membangun dasar industri. Namun, langkah ini menimbulkan masalah baru. Pekerja sektor pertanian berduyun-duyun masuk ke pabrik dan membuat produksi pertanian merosot, ekspor produk pertanian juga merosot. Pencetakan uang secara berlebihan menyebabkan tingkat inflasi meningkat dan mengerus daya beli.
Pada 24 Februari 1946, Juan Peron yang berasal dari kalangan militer namun populis menjadi presiden dan mencetuskan sebuah pemikiran dan gerakan politik yang dikenal sebagai Peronisme. Ia berkuasa untuk masa jabatan pertama hingga 1955 dan bersama istri keduanya, Evita Peron, yang menjadi ibu negara sekaligus menteri, merupakan tokoh yang sangat populer di kalangan rakyat miskin Argentina. Kebijakannya kental dengan nuansa sosialis antara lain jaminan sosial, pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis untuk pekerja, dan tempat tinggal murah untuk masyarakat menengah ke bawah. Namun sayang, ia menjadi otoriter dan akhirnya digulingkan oleh kudeta militer pada 21 September 1955. Ia mengasingkan diri selama 18 tahun.
Peron kembali berkuasa pada 12 Oktober 1973, kali ini bersama istri ketiganya, Isabel Peron. Ia menjabat hingga meninggal pada 1 Juli 1974. Istrinya menggantikannya sebagai presiden hingga digulingkan oleh militer pada 24 Maret 1976. Lalu antara 1976 dan 1983, Argentina kembali diperintah oleh rezim militer pimpinan Jorge Videla (1976 - 81), Roberto Viola (1981), Leopoldo Galtieri (1981 - 82), dan Reynaldo Bignone (1982 - 83). Pada periode ini, Argentina menggelar Piala Dunia 1978, dan memenanginya, dan berkonfrontasi dengan Inggris pada 1982 mengenai kepemilikan Kepulauan Malvinas / Falkland. Argentina kalah.
Selama periode junta militer, terdapat sejumlah orang Argentina yang bermigrasi ke luar negeri, salah satunya ke Australia.

Krisis Ekonomi dan Kedatangan IMF
Argentina, Kejayaan Masa Lalu dan Keterpurukan Masa Kini
Junta militer memang sudah berlalu, namun masalah ekonomi yang dimulainya tetap berlangsung. Argentina tersungkur dalam krisis ekonomi yang berulang. Peningkatan belanja negara secara drastis, penurunan pendapatan negara karena turunnya harga komoditas ekspor, kenaikan upah berlebihan, dan produksi yang tak efisien mengakibatkan hiperinflasi yang parah pada 1980-an.
Buruknya ekonomi negara ini tergambar dari situasi mata uangnya. Argentina berganti mata uang empat kali sejak tahun 1970.
1 Januari 1970 : Peso ley menggantikan peso moneda nacional dengan kurs 1 peso ley untuk 100 peso moneda nacional.
1 Juni 1983 : Peso argentino menggantikan peso ley dengan kurs 1 peso argentino untuk 10.000 peso ley.
14 Juni 1985 : Austral menggantikan peso argentino dengan kurs 1 austral untuk 1.000 peso argentino.
1 Januari 1992 : Peso menggantikan austral dengan kurs 1 peso untuk 10.000 austral.
Jika ditotal, mata uang Argentina telah diredenominasi sebesar satu per 10 triliun atau 1 peso Argentina sekarang setara dengan 10 triliun peso moneda nacional. Sebagai perbandingan, rupiah baru diredenominasi satu kali pada 1965 sebesar 1/1.000 dan baru akan diredenominasi kembali juga sebesar 1/1.000 sesuai rencana yang digagas sejak 2010.
Argentina juga memiliki masalah dengan kemampuannya melunasi utang. Antara 1989 dan 1999, Argentina dipimpin oleh seorang Peronis yaitu Carlos Menem. Kemudian, Fernando de la Rua menjabat presiden pada 1999. Selama periode 1990-an, mata uang peso diikat dengan dolar AS (kurs tetap) dan Argentina mendapat utang luar negeri dari kreditor asing dan bantuan manajemen ekonomi dari IMF. Namun, sejak pertengahan 1998, Argentina mulai dilanda resesi ekonomi setelah mulai pulih dari resesi ekonomi sebelumnya sejak tahun 1990.
Jumlah utang luar negeri Argentina meningkat drastis pada 1990-an, dipacu fasilitas kredit berbunga rendah yang dijembatani oleh IMF, dan kemampuan Argentina melunasi utang jatuh tempo diragukan. Peningkatan jumlah utang ini disebabkan karena kebutuhan dolar AS oleh pemerintah Argentina sangat tinggi untuk menjaga kurs tetap antara peso dan dolar AS. Dengan sistem yang telah dijalankan sejak reformasi mata uang terakhir pada 1992, setiap 1 peso yang beredar dijamin oleh 1 dolar AS cadangan devisa di Bank Sentral Argentina. Pada mulanya, kebutuhan dolar ini dipenuhi dari privatisasi perusahaan milik negara dan dana pensiun. Setelah tak ada lagi aset negara yang bisa dijual, pemerintah Argentina harus berutang dalam dolar karena pendapatan dari ekspor produk pertanian tak memadai.
Resesi yang terjadi pada pertengahan 1998 membuat kemampuan pemerintah membayar utang semakin berat. Krisis ekonomi di negara tetangga sekaligus mitra dagang utamanya, Brazil, juga krisis finansial di Asia dan Rusia turut berkontribusi pada pelemahan ekonomi Argentina. Pemerintah Argentina mulai memberlakukan langkah penghematan dengan memotong anggaran belanja sebesar 1,4 miliar dolar AS pada 1999 dan 938 juta dolar AS pada 2000. Penghematan juga dilakukan dengan pemotongan gaji pegawai negeri dan manfaat pensiun. Tingkat pengangguran pada 2000 mencapai 14%. Krisis juga membuat imbal hasil surat utang pemerintah Argentina melonjak, dengan tingkat tertinggi mencapai 42% pada puncak krisis, pertengahan Desember 2001.
Untuk mengamankan nilai kekayaan mereka, rakyat Argentina menarik tabungan dari bank, menukarkan peso ke dolar AS, dan memindahkan dananya ke luar negeri, terutama Uruguay dan Amerika Serikat. Ini pun memaksa pemerintah membekukan seluruh rekening bank lokal selama 12 bulan dan membatasi penarikan uang tunai dari bank sebesar maksimal 250 peso per pekan per rekening untuk mencegah pelarian modal besar-besaran. Di waktu yang bersamaan, IMF juga menolak mencairkan pinjaman 1,3 miliar dolar AS yang seharusnya digunakan untuk membayar utang jatuh tempo karena pemerintah Argentina gagal memenuhi target defisit anggaran yang ditetapkan. Hal ini memicu kemarahan rakyat Argentina yang menggelar protes di jalanan pada pertengahan Desember 2001. Polisi dikerahkan dan berkonfrontasi dengan massa. Kerusuhan pecah dan mencapai puncaknya pada 19 dan 20 Desember 2001. Situasi keamanan yang buruk ditambah fakta bahwa pemerintah Argentina dalam posisi lemah karena parlemen didominasi kelompok Peronis membuat Presiden de la Rua mengundurkan diri pada 20 Desember 2001. Ia digantikan oleh Ramon Puerta, Presiden Senat Argentina dari kelompok Peronis. Selanjutnya, dalam periode 13 hari berikutnya hingga 2 Januari 2002, Argentina kembali berganti presiden sebanyak tiga kali, semuanya juga dari kelompok Peronis, dan gagal membayar utang sebesar 132 miliar dolar AS. Pada awal Januari 2002, kurs tetap ditinggalkan dan kurs peso diambangkan terhadap dolar AS. PDB Argentina terkontraksi 10,8% pada 2002 dengan mata uang terdepresiasi 70%.

Kirchnerisme dan Ancaman Krisis Ekonomi Kembali
Argentina, Kejayaan Masa Lalu dan Keterpurukan Masa Kini
Selanjutnya, Argentina menyelenggarakan pemilihan untuk memilih presiden baru pada 2003 dan merestrukturisasi utang dengan menerbitkan surat utang baru. Nestor Kirchner, seorang Peronis, terpilih sebagai presiden. Ia memulai ideologi baru yang merupakan faksi dari Peronisme yaitu Kirchnerisme yang digolongkan sebagai populisme sayap kiri. Pada masa pemerintahannya, ekonomi Argentina pulih dan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 8-9% per tahun selama empat tahun masa jabatannya, didukung ekspor produk pertanian dan nilai tukar mata uang yang stabil di angka 3 peso per dolar AS. Argentina juga melunasi utangnya ke IMF pada awal Januari 2006. Setelah berkuasa untuk satu periode penuh, ditambah beberapa bulan awal untuk menyelesaikan masa jabatan de la Rua, ia digantikan oleh Christina Fernandez de Kirchner, istrinya sendiri. Populasi Argentina mencapai 40,1 juta jiwa pada tahun 2010.
Ekonomi Argentina memasuki babak baru pada 2011. Nilai tukar peso mulai menembus level 4 peso per dolar AS. Mata uang peso terus terdepresiasi hingga mencapai 8,2 peso per dolar AS pada akhir Juli 2014, saat Argentina kembali mengalami gagal bayar utang ke kreditor asing. Kurs mencapai 17,7 peso per dolar AS pada akhir 2017.
Setelah tujuh tahun depresiasi yang lambat namun terus menerus, mata uang ini terjun bebas pada tahun 2018. Dalam delapan bulan (Januari - Agustus 2018), nilai tukar peso sudah amblas 108% dan mencapai level 33,89 peso per dolar AS pada 30 Agustus 2018, imbas dari penurunan produksi pertanian sebagai komoditas ekspor dan berpindahnya dana investor dari negara berkembang ke Amerika Serikat. Inflasi tahunan mencapai 25% dan suku bunga acuan bank sentral Argentina sudah dinaikkan hingga 60%. Pemerintah Argentina di bawah Presiden Mauricio Macri telah melakukan upaya penghematan anggaran dengan mengurangi jumlah kementerian. Pemerintah Argentina juga sudah mengajukan permintaan bantuan ke IMF sebesar 50 miliar dolar AS. Argentina kembali tersungkur dalam pusaran krisis setelah 16 tahun dan pemerintahan Macri menghadapi tantangan berat menjelang pemilihan presiden tahun 2019.
Argentina, Kejayaan Masa Lalu dan Keterpurukan Masa Kini
Smick, David M. (2009). Kiamat Ekonomi Global : The World is Curved - Krisis 2007-2008 Barulah Awal. Diterjemahkan oleh : Arfan Achyar. Jakarta : Daras Book.
Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Referensi V
Referensi VI
Referensi VII
Referensi VIII
Referensi IX
[URL="http://www.columbia.edu/~lnp3/mydocs/state_and_revolution/Juan_Peron.htm"]Referensi X[/URL]
Referensi XI
Referensi XII
Referensi XIII
Referensi XIV
Referensi XV
Referensi XVI
Referensi XVII
Referensi XVIII
Referensi XIX
Referensi XX
Referensi XXI
Referensi XXII
Referensi XXIII
[URL="https://en.m.wikipedia.org/wiki/Argentine_peso_(1983–1985)"]Referensi XXIV[/URL]
Referensi XXV
Referensi XXVI
Referensi XXVII
Referensi XXVIII
[URL="https://en.m.wikipedia.org/wiki/1998–2002_Argentine_great_depression"]Referensi XXIX[/URL]
Referensi XXX
Referensi XXXI
Referensi XXXII
Referensi XXXIII
Referensi XXXIV
[URL="https://en.m.wikipedia.org/wiki/1976_Argentine_coup_d%27état"]Referensi XXXV[/URL]
Referensi XXXVI
Referensi XXXVII
Referensi XXXVIII
Referensi XXXIX
[URL="https://en.m.wikipedia.org/wiki/José_Félix_Uriburu"]Referensi XL[/URL]
[URL="https://en.m.wikipedia.org/wiki/Juan_Perón"]Referensi XLI[/URL]
[URL="https://en.m.wikipedia.org/wiki/Isabel_Martínez_de_Perón"]Referensi XLII[/URL]
Referensi XLIII
[URL="https://en.m.wikipedia.org/wiki/Fernando_de_la_Rúa"]Referensi XLIV[/URL]
Referensi XLV